Iklan
Perlombaan untuk mengembangkan kendaraan otonom telah menjadi salah satu pertarungan teknologi paling seru dalam beberapa tahun terakhir.
Di antara pesaing utamanya adalah Waymo dan Tesla.
Kedua perusahaan berada di garis depan revolusi ini, tetapi dengan pendekatan dan strategi yang sangat berbeda.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi lintasan Waymo dan Tesla, inovasi teknologi mereka, perbedaan utama di antara keduanya, dan sumber daya yang diinvestasikan.
Dengan cara ini, Anda dapat memutuskan raksasa teknologi mana yang memimpin perlombaan.
Iklan
Awal Setiap Bisnis
Bahasa Indonesia: Waymo
Waymo, anak perusahaan Alphabet Inc. (perusahaan induk Google), didirikan pada tahun 2009.
Sejak awal, misi Waymo adalah membuat jalan lebih aman dan lebih mudah diakses melalui teknologi kendaraan otonom.
Perusahaan ini dimulai sebagai Proyek Mobil Self-Driving Google dan, selama bertahun-tahun, telah mengembangkan beberapa teknologi mengemudi otonom tercanggih di dunia.
Tesla
Tesla, di sisi lain, didirikan oleh Elon Musk pada tahun 2003 dengan fokus awal pada kendaraan listrik.
Ambisi Musk selalu untuk mempercepat transisi dunia menuju energi berkelanjutan.
Dimulai pada tahun 2014, Tesla mulai menggabungkan teknologi self-driving ke dalam kendaraannya, dan menyebut inisiatif ini “Autopilot.”
Sejak itu, Tesla telah menjadi nama yang dominan di pasar kendaraan listrik dan pengembangan mobil otonom.
Baca juga:
Inovasi Teknologi
Bahasa Indonesia: Waymo
Waymo menggunakan kombinasi sensor canggih, termasuk LiDAR (Light Detection and Ranging), kamera, dan radar untuk menavigasi dan memetakan lingkungan di sekitar kendaraan.
LiDAR sangat efektif dalam membuat peta 3D yang terperinci, yang memungkinkan kendaraan otonom untuk “melihat” sekelilingnya dengan presisi milimeter.
Selain itu, Waymo telah mengembangkan perangkat lunak AI canggih yang mempelajari dan beradaptasi dengan berbagai situasi berkendara.
Tesla
Tesla mengambil pendekatan yang berbeda, dengan fokus utama pada kamera dan radar untuk kemampuan mengemudi otonomnya.
Elon Musk telah menjadi kritikus vokal LiDAR, dengan menyatakan bahwa teknologi tersebut mahal dan tidak diperlukan.
Sebaliknya, Tesla mengandalkan jaringan saraf canggih untuk memproses umpan kamera, yang memungkinkan Autopilot dan Full Self-Driving (FSD) untuk terus belajar dan meningkatkan diri melalui pembaruan perangkat lunak melalui udara.
Perbedaan Utama
Pendekatan Teknologi
Perbedaan utama antara Waymo dan Tesla terletak pada pendekatan teknologi. Waymo berinvestasi besar dalam LiDAR, sementara Tesla mengandalkan kamera dan radar.
Hal ini mencerminkan filosofi yang berbeda secara mendasar tentang bagaimana kendaraan otonom seharusnya “melihat” dunia.
Tingkat Otonomi
Waymo sedang menguji dan mengoperasikan armada taksi self-driving di kota-kota AS seperti Phoenix, Arizona. Kendaraan mereka mampu beroperasi tanpa pengemudi keselamatan di area tertentu. Sebaliknya, Tesla tetap mengharuskan pengemudi untuk siap mengambil kendali kapan saja, bahkan dengan "Full Self-Driving" yang diaktifkan.
Model Bisnis
Waymo berfokus pada pengembangan layanan taksi tanpa pengemudi, sementara Tesla menjual kendaraan tanpa pengemudi langsung kepada konsumen.
Artinya, pengalaman pengguna dengan teknologi otonom Tesla diintegrasikan ke dalam kepemilikan mobil, sedangkan Waymo didasarkan pada model layanan.
Sumber Daya yang Diinvestasikan
Bahasa Indonesia: Waymo
Waymo telah menerima investasi besar dari Alphabet Inc. dan investor lainnya. Proyek ini mendapat keuntungan dari modal besar yang dimiliki Alphabet dan akses ke teknologi mutakhir.
Waymo juga bermitra dengan produsen mobil untuk mengintegrasikan teknologinya ke berbagai platform kendaraan.
Tesla
Tesla menginvestasikan kembali sebagian besar keuntungannya ke dalam penelitian dan pengembangan teknologi pengemudian otonomnya.
Elon Musk kerap menekankan bahwa pengembangan Autopilot dan Full Self-Driving sangat krusial bagi masa depan perusahaan.
Tesla juga memanfaatkan data dari jutaan mil yang ditempuh kendaraannya untuk terus meningkatkan sistem otonomnya.

Siapa yang Memimpin?
Jawaban atas pertanyaan ini bergantung pada kriteria yang digunakan untuk mengukur keberhasilan.
Dalam hal teknologi murni dan keselamatan, Waymo dapat dianggap sebagai pemimpin, terutama dengan penggunaan LiDAR yang canggih dan operasi taksi otonom di kota-kota AS.
Namun, Tesla dikenal luas karena pendekatan inovatif dan kemampuannya untuk segera menerapkan pembaruan perangkat lunak guna meningkatkan fungsi otonom pada kendaraannya.
Tautan untuk Informasi Lebih Lanjut
Kesimpulan
Baik Waymo maupun Tesla sama-sama mendorong batas teknologi kendaraan otonom, tetapi dengan pendekatan dan strategi yang berbeda.
Waymo berfokus pada keselamatan dan akurasi dengan penggunaan LiDAR dan taksi otonom, sementara Tesla berfokus pada efisiensi dan skalabilitas dengan kamera dan radar yang terintegrasi ke dalam kendaraan konsumen.
Pada akhirnya, siapa yang memenangkan pertarungan ini masih dapat diperdebatkan, tetapi kemajuan berkelanjutan dari kedua perusahaan menjanjikan masa depan yang menarik untuk mobilitas otonom.
Bagikan artikel ini dengan teman-teman Anda sehingga semua orang dapat mempelajari lebih lanjut tentang kompetisi teknologi yang menarik ini!